Bahanyang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu: bahan utama dan bahan pelengkap. Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis benda yang akan dibuat, fungsi dari benda tersebut, serta teknik yang akan digunakan. Teknikanyam sendiri merupakan sebuah teknik kerajinan yang sistem pengerjaannya dengan cara mengangkat, menyilang-nyilangkan atau menggabungkan bahan hingga menjadi sebuah karya dalam bentuk anyaman. lemari, rak buku, meja, kursi, dan lain sebagainya. Sebagai benda hias; Karya kerajinan yang di buat sebagai benda untuk pajangan ataupun Tenunmerupakan hasil kerajinan tradisional yang dibuat dengan teknik dan alat khusus. seperti meja dan kursi, lemari, dan tekstil. * Pemenuhan kebutuhan yang bersifat estetis (keindahan), yaitu fungsi yang semata-mata sebagai benda hias. Misalnya, karya batik atau tenun yang dibuat khusus untuk hiasan dinding dan benda-banda kerajinan Senipatung merupakan cabang seni rupa murni yang karyanya berbentuk tiga dimensi. Bahan yang digunakan untuk membuat patung, di antaranya kayu, batu, atau logam. Benda hias, yaitu seni kriya yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya. Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. AdaHobi, Teknik Ukir –Seni ukir sudah ditemukan sejak zaman dahulu kala. Sejak zaman prasejarah, seni ukir sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Di era modern ini, seni ukir juga masih menjadi produk kerajinan tangan yang diminati. Kali ini kita akan membahas tentang pengertian teknik ukir, fungsi, jenis, karakteristik, cara membuat, hingga contoh kerajinan teknik ukir. Pengertian Teknik Ukir Teknik ukir merupakan salah satu seni yang dikategorikan dalam kerajinan tangan. Kegiatan mengukir umumnya diterapkan pada benda-benda dengan permukaan keras. Pada proses pembuatannya, teknik ukir banyak diterapkan pada bahan kerajinan dari berbagai benda. Mulai dari diaplikasikan pada permukaan logam, kayu, perunggu, kuningan, batu, dan lain-lain. Untuk modelnya sendiri, seniman biasanya mengambil referensi dari beranekaragam bentuk. Misalnya saja model ukiran yang paling umum seperti geometris hingga beragam bentuk non geometris yang hanya menonjolkan unsur keindahannya saja. Sejarah Teknik Ukir Teknik ukir merupakan metode pembuatan seni rupa yang sudah berjalan turun temurun sejak dahulu kala. Di Republic of indonesia sendiri, karya seni ukir disebut-sebut sudah ada sejak zaman prasejarah. Pada abad 1500 SM, nenek moyang kita sudah akrab dengan yang namanya seni ukir. Hal tersebut dapat dilihat dari ditemukannya bukti-bukti peninggalan prasejarah. Terdapat peninggalan ukiran seperti yang terdapat pada kapak batu, patung, ataupun bangunan-bangunan bersejarah seperti candi dan lain sebagainya. Pada benda-benda tersebut, sudah ditemukan jejak seni ukir. Namun pada zaman dahulu, teknik ukir yang diterapkan masih meliputi bentuk-bentuk sederhana. Misalnya motif-motif geometris seperti segitiga, lingkaran, titik, garis dan lain sebagainya. Sementara itu, seiring berkembangnya zaman, kerajinan ukiran masih memiliki banyak peminat. Teknik pembuatan seni ukir pun semakin bervariatif dan mengalami perkembangan, baik dari segi bentuk maupun model dan desainnya. Dan diamati perkembangan ukiran ini juga mencangkup ranah arsitektur. Misalnya seperti ukiran yang terdapat pada masjid, pura, klenteng, candi dan lain sebagainya. Fungsi Seni Ukir Sebagai salah satu cabang seni rupa, ukiran mendapatkan atensi dan minat yang tinggi di kalangan masyarakat. Selain digunakan untuk tujuan dekoratif, sebenarnya apa sajakah fungsi teknik ukir? Fungsi Hias Fungsi yang pertama tentu saja untuk kebutuhan dekoratif atau hiasan. Hal ini karena teknik pembuatan seni ukir sering diaplikasikan pada berbagai benda. Misalnya seperti hiasan dinding, furniture, gerabah, dan lain sebagainya. Fungsi Ekonomis Seni ukir yang cantik sering dimanfaatkan untuk membuat berbagai barang kerajinan tangan karena atensinya yang besar serta memiliki nilai jual. Karya seni tersebut juga dapat dimanfaatkan secara ekonomi. Penduduk lokal disebuah tempat wisata biasa menjual ukiran untuk dijadikan souvernir. Tentu saja karya seni rupa tersebut dapat mendongkrak ekonomi dan menjadi mata pencaharian masyarakat setempat. Fungsi Simbolik Ukiran menjadi karya seni yang sepertinya sudah tersebar hingga ke seluruh wilayah Indonesia. Setiap daerah memiliki karakteristik serta teknik yang khas untuk seni ukir. Misalnya untuk daerah Bali dan Toraja, mereka memiliki karakteristik yang khas terkait dengan seni ukir yang dihasilkan. Demikian juga dengan seni ukir asal Jepara dan suku Asmat dari Papua. Oleh karenanya, kerajinan tersebut juga dapat dijadikan sebagai fungsi simbolik. Yang artinya, ukiran pun dapat digunakan sebagai simbol dari suatu wilayah. Tujuannya yakni untuk membedakan ciri khas, karakter, adat istiadat dan juga budaya yang menonjol dari daerah tersebut. Fungsi Kontruksi Ukiran sering diterapkan untuk kebutuhan kontruksi. Misalnya digunakan untuk tempat ibadah, rumah adat, candi, sekat untuk sebuah bangunan dan lain sebagainya. Ukiran ini memang membuat konstruksi ruang atau bangunan tertentu semakin estetik, bukan? Fungsi Magis Pada beberapa daerah, seni ukir sering digunakan untuk berbagai ritual yang bersifat magis. Misalnya digunakan untuk patung yang dipakai dalam upacara adat, digunakan untuk menghias tempat ibadah atau bangunan tertentu dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan sejak zaman dahulu kala, seni ukir dipercaya memiliki kekuatan spiritual. Inilah mengapa karya seni tersebut juga sering dilambangkan dengan fungsinya secara magis. Jenis-jenis Seni Ukir Bagi orang awam, mungkin ukiran memiliki model yang sekilas terlihat sama. Namun, ternyata kerajinan tersebut dibedakan menjadi berbagai macam jenis, lho. Apa saja macam-macam jenis seni ukir? Seni Ukir Cekung Jenis ukiran yang memiliki motif cekung atau menjorok ke dalam, termasuk sebagai motif seni ukir cekung. Motif cekung ini umumnya bisa dijumpai gerabah, furniture, hiasan dinding dan lain sebagainya. Seni Ukir Cembung Jenis yang satu ini menggunakan teknik mengukir dengan bentuk cembung. Penggunaan teknik ukir cembung ini umumnya ada pada pembuatan relief dan sejenisnya. Ukiran Garis Cawen Ukiran yang motifnya berupa guratan-guratan atau garis disebut jenis ukiran garis. Penggunaannya biasanya ditemukan sebagai kombinasi dengan berbagai motif lainnya. Ukiran Susun Seperti namanya, ukiran susun terbuat dari motif yang disusun-susun. Misalnya motif besar diletakkan pada posisi terbawah kemudian disusul dengan motif berukuran sedang, kecil, hingga yang sangat kecil. Kombinasi yang cantik dari ukiran susun membuat motif tersebut cukup populer dan banyak digemari. Ukiran Tembus Teknik yang digunakan untuk ukiran tembus biasanya dimanfaatkan untuk membuat berbagai barang. Diantaranya seperti untuk penyekat ruangan, kursi, meja, ukiran tempel, jendela dan lain sebagainya. Teknik tersebut dibuat dengan cara tidak menerapkan dasar. Jadi, intinya ukiran dibuat tembus atau berlubang sehingga penggunaannya banyak dipakai untuk perabotan atau bagian dari kontruksi bangunan. Ukiran Takokan Pada ukiran takokan, biasanya kamu tidak akan mendapati adanya bingkai. Jadi, bagian tepi atau batas ukiran akan dibiarkan terlihat, sekaligus menjadi daya tarik tersendiri bagi ukiran dengan teknik tersebut. Teknik-teknik Seni Ukir Setelah menentukan bahan yang digunakan untuk teknik ukir, seorang seniman harus memahami juga mengenai macam-macam teknik ukir. Teknik yang biasa digunakan untuk membuat kerajinan tersebut antara lain adalah Carving Untuk membuat permukaan kayu yang datar menjadi terlihat lebih bervolume, serta berbentuk 3 dimensi. Kamu membutuhkan teknik yang bernama etching. Nah untuk membuat ukiran dengan teknik carving, kamu membutuhkan beberapa alat teknik ukir khusus. Misalnya saja seperti pahat, palu atau bahkan pisau ukir. Fleck Carving Chip carving biasanya digunakan untuk memproses kayu atau media ukir dengan ukuran besar. Sama seperti sebelumnya, pada teknik ini kamu perlu memotong, membentuk dan membuat detail ukiran. Teknik ukir untuk kayu menggunakan alat pahat atau kapak dapat dipilih untuk metode chip carving. Salah satu alasan mengapa alat ukir yang digunakan berukuran besar yakni karena bahan yang akan diukir juga tergolong besar. Hal ini dimaksudkan agar alat yang sama besar dan kuatnya ini bisa seimbang dari segi kekuatannya. Mengerik Teknik ukir pada kayu yang perlu diketahui selanjutnya yakni mengerik Dimana teknik ini membutuhkan alat berupa pisau ukir khusus dalam prosesnya. Proses ukir dengan teknik ini biasanya memakan waktu cukup lama. Hal ini karena mengerik dilakukan secara sedikit demi sedikit dan particular. Tentu saja pengrajin membutuhkan ketelatenan, serta proses yang panjang dan rumit. Pembakaran Pada kegiatan mengukir, terdapat juga proses yang namanya pembakaran. Dimana pembakaran dilakukan dengan tujuan untuk finishing. Fungsinya adalah untuk mempercantik desain atau memperjelas kesan pada ukiran. Misalnya kamu menggunakan kayu sebagai media ukir, maka tahap finishingnya adalah dengan melakukan pembakaran. Setelah selesai pada proses pembakaran, kayu tersebut akan terlihat menghitam. Namun hal itu sekaligus akan memperjelas motif dan ukiran yang terdapat pada permukaannya. Selain teknik ukir yang kita bahas di atas, terdapat juga metode yang disebut sebagai teknik ukir tekan. Teknik ukir tekan adalah metode mengukir yang dilakukan dengan cara ditekan, atau dipress dengan menggunakan alat khusus. Teknik tersebut biasanya diterapkan untuk mengukir pada media logam, kuningan, besi, dan sejenisnya. Contoh Teknik Ukir Berbagai daerah di Indonesia memang mempunyai ciri khas kerajinan ukir yang cukup beragam. Berikut ini kami rangkum beberapa contoh teknik ukir yang cukup populer di Nusantara i. Motif Ukir Jepara Jepara terkenal dengan berbagai furniture dengan ukiran yang ciamik. Desainnya pun memiliki karakteristik serta ciri khas tersendiri. Diantaranya seperti berikut ini Ukiran khas Jepara identik dengan motif jumbai yakni dedaunan yang dibentuk secara relung. Untuk ukiran bentuk daun sendiri umumnya dibuat secara miring. Tangkai daun pada motif Jepara biasanya dibuat dengan bentuk melengkung. Teknik ukir kayu terbilang fleksinel, artinya bisa diterapkan pada proses pembuatan beragam kerajinan khas Jepara baik untuk keperluan interior maupun eksterior. 2. Motif Ukir Yogjakarta Pada daerah Yogyakarta, teknik ukir yang digunakan pada daerah tersebut memiliki beberapa ciri khas seperti berikut Ukiran biasanya berbentuk daun dengan bentuk lemah gemulai, serta motifnya lebih condong dibentuk secara cembung ataupun cekung. Menggunakan hiasan yang menyerupai sulur-sulur, bunga atau mahkota. 3. Motif Ukiran Bali Seni ukir yang berasal dari daerah Bali biasanya berupa kerajinan tangan atau patung. Teknik ukir patung dan gerabah dari daerah Bali ciri khasnya adalah seperti berikut Motif Bali biasanya berbentuk angkup dengan bagian ujung berikal. Motif ukiran dibuat cekung dan cembung, misalnya saja pada motif ukiran dedaunan, buah, ataupun bunga. Motif ukiran Bali biasanya berbentuk ikal dari ujung tumbuh hingga pokok daun itu sendiri. 4. Motif Ukiran Toraja Karya seni ukir pada daerah Toraja memiliki beberapa ciri khas seperti berikut Kerajinan ukir Toraja biasanya menggunakan warna dasar merah dan warna hitam yang mendominasi. Motif ukir Toraja biasanya didominasi oleh perpaduan antara garis, bidang, serta titik yang terorganisir dengan harmonis. v. Motif Ukiran Papua Motif ukiran Papua atau suku Asmat juga terbilang sangat populer bahkan sampai ke manca negara. Adapun ciri khas ukirannya adalah seperti berikut Kayu diukir dengan motif yang bentuknya besar dan jelas Menggunakan teknik finishing yang cenderung masih kasar. Ukiran umumnya digunakan pada beragam benda seperti perahu, topeng, patung, serta barang-barang pendukung kegiatan rumah tangga lainnya. Langkah-langkah Membuat Seni Ukir Seni ukir dan seni pahat seringkali dianggap sama, padahal teknik pahat dan teknik ukir adalah hal yang berbeda. Jika mengukir biasanya diterapkan pada benda bersifat 2 dimensi, lain hal nya dengan seni pahat yang digunakan untuk jenis seni 3 dimensi. Lalu, langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan pada saat ingin membuat seni ukir? Simak selengkapnya berikut ini. Pertama, siapkan bahan-bahan teknik ukir yang dibutuhkan. Misalnya kayu, pisau ukir, palu, gergaji dan lain sebagainya. Setelah itu, persiapan desain yang akan dibuat. Lalu, gambarlah kerangka dasarnya terlebih dahulu. Yaitu dengan melukis susunan garis dan motif pada media yang akan digunakan. Langkah selanjutnya adalah pengukiran. Pengukiran dilakukan dengan mencongkel atau membuang bidang kayu untuk membentuk objek tertentu. Tujuannya adalah agar motifnya menjadi terlihat lebih jelas. Tahap terakhir yaitu finishing. Finishing ini dilakukan dengan cara merapikan, membersihkan, membakar, memberi true cat, plitur dan lainnya sesuai selera. Demikian ulasan lengkap mengenai teknik ukir. Karya ukiran ini bukan sekedar barang yang mempunyai nilai ekomonis semata. Lebih dari itu, ukiran ini juga menjadi kekayaan khas nusantara yang kaya akan unsur estetikanya masing-masing. Share thisRelated posts bagaimana proses pengolahan kayu menjadi meja dan kursi– Pengrajin kayu adalah orang yang pekerjaanya membuat barang-barang yang berbahan dasar kayu. Beberapa barang yang dibuat oleh pengrajin kayu antara lain menja, kursi, lemari, dan masih banyak yang lainnya. Pengrajin kayu termasuk pekerjaan yang menghasilkan barang. Mereka mengolah kayu yang diambil dari hutan kemudian mengolahnya menjadi barang yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Meja dan kursi yang digunakan siswa untuk belajar juga merupakan hasil produksi pengrajin kayu. Pengolahan kayu menjadi barang jadi memerlukan proses yang panjang. Jenis sumber daya alam yang dimanfaatkan para pengrajin kayu adalah sumber daya alam kayu yang berasal dari tumbuhan. Kayu-kayu di hutan dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan perabot rumah tangga. Cara pengambilan kayu yang tidak benar sering menimbulkan kerusakan hutan. Kayu-kayu sering diperoleh dengan penebangan hutan secara liar. Penebangan tumbuhan di hutan tanpa pilih tentu akan menimbulkan dampak buruk. Kayu tersebut ditebang menggunakan alat yaitu gergaji mesin. Berbeda dengan jaman dahulu penebangan masih menggunakan alat tradisional berupa kapak. Pada kegiatan penebangan kayu harus diperhatikan juga kelestarian hutan. Penebangan kayu yang memperhatikan kelestarian hutan dapat dilakukan dengan cara pohon yang hendak ditebang seharusnya dipilih yang sudah berumur tua, dan penebangan hendaknya diiringi dengan penanaman hutan kembali atau reboisasi. Kayu-kayu yang telah ditebang tersebut dipotong sesuai dengan ukuran tertentu. Alat yang digunakan masih sama yaitu gergaji mesin. Selain untuk memudahkan dalam proses pengangkutan kayu juga dipotong untuk diambil bagian kayu yang bagus. Karena tidak semua kayu dapat dimanfaatkan, ada bagian kayu yang busuk dan berlobang, bagian ini harus dibuang karena tidak bisa dimanfaatkan. Biasanya kayu tersebut diperoleh dengan cara membeli kepada pemilik kayu. Kayu kemudian diangkut menuju tempat yang dekat dengan jalan raya sehingga dapat diangkut menggunakan kendaraan. Biasanya kayu yang ditebang letaknya jauh dari jalan raya, orang yang bertugas mengangkut kayu ini dinamakan buruh angkut kayu. Di tempat inilah kayu dibelah menjadi beberapa bagian. Ada kayu yang dibuat papan dan ada juga yang dibuat balok kayu dengan ukuran tertentu. Proses pembelahan kayu menggunakan gergaji mesin sehingga proses pembelahan lebih cepat dan menghasilkan banyak kayu dalam waktu yang singkat. Papan dan balok kayu hasil penggergajian ini biasanya dijual kepada para pengrajin kayu yang membutuhkan sebagai bahan pembuat meubelair. Para pengrajin kayu membeli kayu dari pemilik penggergajian, mereka membeli kayu sesuai dengan barang yang akan dibuat. Misanya untuk membuat sebuah meja maka dibutuhkan kayu berbentuk papan untuk bagian atas meja dan kayu berbentuk balok untuk bagian bawah meja. Proses pembuatan meja dimulai dengan memotong kayu sesuai dengan ukuran meja yang akan dibuat menggunakan gergaji. Kayu yang telah dipotong tersebut dihaluskan menggunakan ketam yang menggunakan tenaga listrik. Kayu tersebut juga dibuat lubang untuk menyatukan bagian-bagian meja yang akan dibuat. Bagian bagian tersebut disatukan menggunakan pasak kayu, paku, atau lem. Meja yang sudah terbentuk dihaluskan untuk menghilangkan bagian yang kurang rajin menggunakan amplas. Post Views 4,004 Pengrajin kayu adalah orang yang pekerjaanya membuat barang-barang yang berbahan dasar kayu. Beberapa barang yang dibuat oleh pengrajin kayu antara lain menja, kursi, lemari, dan masih banyak yang lainnya. Pengrajin kayu termasuk pekerjaan yang menghasilkan barang. Mereka mengolah kayu yang diambil dari hutan kemudian mengolahnya menjadi barang yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Meja dan kursi yang digunakan siswa untuk belajar juga merupakan hasil produksi pengrajin kayu. Pengolahan kayu menjadi barang jadi memerlukan proses yang panjang. Jenis sumber daya alam yang dimanfaatkan para pengrajin kayu adalah sumber daya alam kayu yang berasal dari tumbuhan. Kayu-kayu di hutan dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan perabot rumah tangga. Cara pengambilan kayu yang tidak benar sering menimbulkan kerusakan hutan. Kayu-kayu sering diperoleh dengan penebangan hutan secara liar. Penebangan tumbuhan di hutan tanpa pilih tentu akan menimbulkan dampak buruk. Supaya hutan tidak rusak dapat dilakukan penebangan hutan dengan cara tebang pilih tanam. Proses Pengolahan Kayu Proses pengolahan kayu dimulai dari penebangan kayu di hutan. Kayu tersebut ditebang menggunakan alat yaitu gergaji mesin. Berbeda dengan jaman dahulu penebangan masih menggunakan alat tradisional berupa kapak. Pada kegiatan penebangan kayu harus diperhatikan juga kelestarian hutan. Penebangan kayu yang memperhatikan kelestarian hutan dapat dilakukan dengan cara pohon yang hendak ditebang seharusnya dipilih yang sudah berumur tua, dan penebangan hendaknya diiringi dengan penanaman hutan kembali atau reboisasi. Kayu-kayu yang telah ditebang tersebut dipotong sesuai dengan ukuran tertentu. Alat yang digunakan masih sama yaitu gergaji mesin. Selain untuk memudahkan dalam proses pengangkutan kayu juga dipotong untuk diambil bagian kayu yang bagus. Karena tidak semua kayu dapat dimanfaatkan, ada bagian kayu yang busuk dan berlobang, bagian ini harus dibuang karena tidak bisa dimanfaatkan. Biasanya kayu tersebut diperoleh dengan cara membeli kepada pemilik kayu. Kayu kemudian diangkut menuju tempat yang dekat dengan jalan raya sehingga dapat diangkut menggunakan kendaraan. Biasanya kayu yang ditebang letaknya jauh dari jalan raya, orang yang bertugas mengangkut kayu ini dinamakan buruh angkut kayu. Kayu yang telah dipotong diangkut menggunakan kendaraan menuju tempat penggergajian kayu. Di tempat inilah kayu dibelah menjadi beberapa bagian. Ada kayu yang dibuat papan dan ada juga yang dibuat balok kayu dengan ukuran tertentu. Proses pembelahan kayu menggunakan gergaji mesin sehingga proses pembelahan lebih cepat dan menghasilkan banyak kayu dalam waktu yang singkat. Papan dan balok kayu hasil penggergajian ini biasanya dijual kepada para pengrajin kayu yang membutuhkan sebagai bahan pembuat meubelair. Para pengrajin kayu membeli kayu dari pemilik penggergajian, mereka membeli kayu sesuai dengan barang yang akan dibuat. Misanya untuk membuat sebuah meja maka dibutuhkan kayu berbentuk papan untuk bagian atas meja dan kayu berbentuk balok untuk bagian bawah meja. Proses pembuatan meja dimulai dengan memotong kayu sesuai dengan ukuran meja yang akan dibuat menggunakan gergaji. Kayu yang telah dipotong tersebut dihaluskan menggunakan ketam yang menggunakan tenaga listrik. Kayu tersebut juga dibuat lubang untuk menyatukan bagian-bagian meja yang akan dibuat. Bagian bagian tersebut disatukan menggunakan pasak kayu, paku, atau lem. Meja yang sudah terbentuk dihaluskan untuk menghilangkan bagian yang kurang rajin menggunakan amplas. Seluruh bagian meja kecuali bagian yang tidak kelihatan dari luar dihaluskan berulang kali sampai benar-benar halus. Untuk menutup lubang-lubang kecil pada meja digunakan dempul dan wood filler. Selanjutnya meja diberi pewarna menggunakan pelitur, ada juga yang menggunakan cat. Jadilah sebuah meja yang siap dipakai. Pengrajin kayu biasanya menjual meja tersebut kepada toko mebel. Namun ada juga barang yang tidak dijual ke toko mebel sebab barang tersebut merupakan barang pesanan. Toko mebeler biasanya menerima berbagai macam barang yang dihasilkan oleh perajin kayu. Barang-barang tersebut berupa lemari, meja, kursi, jendela, pintu dan masih banyak yang lainnya. Pemilik toko menjual kembali hasil kerajinan kayu yang ia miliki kepada yang membutuhkan. Sekolah biasanya membutuhkan meja dan kursi untuk kegiatan belajar mengajar. Biasanya sekolah membeli meja dan kursi tersebut dari toko mebeler. Sekolah membutuhkan meja dan kursi dalam jumlah yang banyak sesuai dengan jumlah siswa di sekolah tersebut. Nah, meja yang kalian gunakan untuk belajar berasal dari para pengrajin kayu yang dibeli lewat toko mebeler oleh sekolah. Ternyata proses perjalanan sebuah meja dari pengrajin kayu sampai saat digunakan untuk belajar membutuhkan proses yang panjang. Kita dapat belajar dengan baik karena adanya hasil produksi yang dihasilkan pengrajin kayu. Kita juga dapat mencontoh sikap yang ditunjukkan oleh pengrajin kayu saat bekerja. Sikap pantang menyerah ditunjukkan oleh pekerja kayu saat proses pembuatan meja. Dengan tenaga dan pikiran yang mereka miliki mereka berusaha menciptakan barang yang dapat berguna bagi orang lain. Selain itu juga mereka menunjukkan sikap kerja keras. Demi memenuhi kebuthanya mereka bekerja untuk mendapatkan uang yang mereka butuhkan. Jelaskan proses yang terjadi sehingga meja dan kursi bisa sampai di rumahmu! Profesi apa saja yang terlibat agar meja dan kursi sampai di rumahmu? Profesi yang terlibat dalam roses pembuatan meja dan kursi hingga sampai di rumah antara lain sebagai berikut Buruh angkut, mereka bekerja mengangkut kayu dari hutan menuju kendaraan yang akan mengangkut kayu. Pedagaang kayu, pedagang kayu membeli dari pemilik kayu kemudian menjualnya kepada pemilik penggergajian kayu. Pemilik pengergajian kayu mengolah kayu menjadi papan dan balok. Kayu tersebut kemudian dijual kepada pengrajin kayu. Pengrajin kayu mengolah kayu dari penggergajian kayu dan menjual hasil kerajinan mereka ke toko mebeler. Pemilik toko mebeler menjual barang kerajinan kayu kepada yang membutuhkan, salah satunya adalah sekolah yang membutuhkan meja dan kursi. Meja dan kursi merupakan benda kerajinan yang dibuat dengan teknik?

meja dan kursi merupakan benda kerajinan yang dibuat dengan teknik